Roda Gigi
Pengantar Roda Gigi
Secara teknis proses pembuatan roda gigi dapat dilakukan dengan dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Proses pemotongan
Pembuatan roda gigi dengan cara ini dapat dilakukan melalui proses pemesinan yaitu:
• Milling (pengefraisan)
• Shaping (penyekrapan)
• Planing (penyerutan)
• Hobbing (pergeseran)
Dari
keempat cara diatas yang paling standard dan presisi adalah dengan proses
pemesinan Hobbing.
b.
Dicetak
Roda gigi dibuat dengan cara dituang/dicor, kemudian baru difinising dengan proses pemesinan atau secara manual
(sesuai kebutuhan).
c. Diroll.
Pembuatan roda gigi dengan cara diroll dibuat dengan cara semacam proses kartel (knoerling). Sebagai pengerjaan akhir (finishing) dapat dilakukan dengan: digerinda, laping apabila dikehendaki.
Pemilihan/penetapan
cara pembuatan roda gigi dengan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya:
• Jenis mesin yang tersedia
• Kompetensi
operator
• Ketelitian yang dikehendaki
• Kekuatan roda gigi yang dikehendaki
• Jumlah roda gigi yang dikehendaki
• Kecepatan produksi yang dikehendaki
• Cost/biaya
B. Ukuran roda gigi
Ada bermacam-macam sistem ukuran roda gigi yaitu, Sistem modul, Sistem diametral pitch,
dan Sistem circural pitch.
a. Sistem
modul (m)
Sistem ini digunakan untuk satuan metris dan untuk
satuan modul (mm) biasanya tidak dicantumkan. Modul adalah perbandingan antara
diameter jarak antara dengan jumlah gigi.
Jadi:
b. Diameter pitch
(Dp)
Diameteral pitch
(Dp) ialah perbandingan antara banyaknya gigi dengan diameter jarak antara
(dalam inchi). Jadi:
c. Circural pitch
(Cp)
Circural pitch
(Cp) adalah panjang busur lingkaran jarak antara pada dua buah gigi yang
berdekatan (dalam inchi) Jadi:
Bila
Persamaan diameteral pitch dengan module:
Sedang
Maka,
Atau
Catatan:
Pembuatan roda gigi yang sistem
besarannya tidak sama, hasilnya tidak dapat dipasangkan.
C. Istilah-istilah pada roda
gigi
a. Pitch circle
(lingkaran tusuk/lingkaran jarak antara) = merupakan garis lingkaran bayangan
yang harus bertemu/ bersinggungan untuk sepasang roda gigi.
b. Pitch diameter
= panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang berdekatan.
c.
Circular
pitch = panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang berdekatan.
d. Addendum (tinggi
kepala gigi) = tinggi gigi di luar lingkaran jarak antara.
e. Dedendum (tinggi
kaki gigi) = tinggi gigi di dalam lingkaran jarak antara.
f. Clearance
= kelonggaran antara tinggi gigi-gigi dengan tinggi kepala gigi yang saling
menangkap.
g. Backlash
= perbedaan antara lebar gigi yang saling menangkap pada lingkaran jarak
antara.
h. Sudut
tekan = sudut antara garis singgung jarak antara dengan garis tekan.
i. Garis
tekan = garis yang dihasilkan dari hubungan titik-titik tekan dan melalui titik
singgung lingkaran jarak antara dan roda gigi.
0 komentar:
Posting Komentar